Others
BEDAH MITSUBISHI XPANDER JAWARA SQ
BEDAH MITSUBISHI XPANDER JAWARA SQ
By : Ericson
Bila Anda pemilik Mitsubishi Xpander, silakan simak arkel ini. Karena kami punya resep paten sistem audio berkelas jawara SQ (Sound Quality) khusus untuk Xpander. Sistem ini pun sudah terbuk efekf, dengan menuai berbagai piala dan gelar juara sepanjang 2019 lalu.
Mitsubishi sukses menerobos pangsa MPV Nasional via Xpander. Diluncurkan pada Agustus 2017, penjualan Xpander langsung meroket menempel Toyota Avanza pada 2018. Tak perlu heran. Dengan harga yang kompef, Xpander menawarkan banyak kelebihan, termasuk kenyamanan serta berbagai fitur menarik.
Salah satu kelebihan yang kami suka adalah kabinnya yang ideal untuk instalasi car audio berkualitas. “Selain hening, desain dasbor dan interior juga sangat mendukung,” jelas Ericson, Technical Support Expert Cello. |
Padahal, Xpander hitam ini hanya mengandalkan perangkat dengan nilai kurang dari Rp 33 juta. Serta instalasi yang sejalan konsep 7S Cello Audio
Karena itu, instalasi audionya sangat simpel bila dibandingkan dengan peserta kompesi yang lain. “Memang dibuat untuk pemakaian harian juga, sehingga tak mengganggu fungsi mobil saat digunakan sehari-hari,” imbuh Eric.
Satu catatan lagi, ketika kompetisi, Xpander ini melawan sistem yang biayanya menembus ratusan juta Rupiah atau berkali-kali lipatnya. Hebat kan! Yuk kita lihat lebih dekat sistem audionya.
Peredam Pintu, Atap dan Dasbor Pertama yang dilakukan mentreatment interior. Dalam hal ini, memasang peredam khusus untuk meminimalkan vibrasi-vibrasi mengganggu. Peranan peredam bukan semata-mata untuk keheningan kabin, namun lebih banyak ke pengendalian vibrasi loudspeaker, agar tak mengganggu kualitas suara. Contohnya pada doortrim pintu depan, yang jadi rumah midbass. Selain bagian-bagian yang umum seper lantai, atap dan trim pintu, Ericson juga mengaplikasi peredam pada bagian bawah dasbor. Ada beberapa jenis peredam yang digunakan. Namun, Eric juga mengungkapkan bahwa aplikasi peredam yang berlebihan akan menambah bobot mobil. “Tidak disarankan untuk pemakaian jangka panjang.” |
Speaker Depan Karena kompesi SQ menuntut reproduksi suara optimal, maka pilihan jatuh pada konfigurasi speaker 3-way. Dibanding sistem 2-way (tweeter-midrange/midbass) pada kebanyakan audio OEM, sistem 3-way (tweeter-midrange-midbass) akan menghasilkan frekuensi yang lebih utuh dan lengkap. Tweeter Cello DX13NC/G beserta fullrange MC6 sebagai midrange, dipasang saling menempel pada pilar A dengan dudukan custom. Rumah midrange dari bahan aluminium menghasilkan suara opmal dibanding bahan lain. Asyiknya lagi, MC6 tak butuh volume besar, sehingga pemasangannya tak mengganggu visibilitas, dan secara esteka masih layak diacungi jempol. |
Sedangkan midbass terpasang pada posisi OEM di pintu depan. Sebagai fundamental dari musik, midbass ini mendapat perlakuan khusus. Diakui Ericson, peredam pintu depan memang banyak, namun tak mengganggu fungsi. “Sebenarnya tak perlu ekstrem, selain dak terlalu berat, beberapa suara mengganggu pun bisa diatur pada sengan audionya. Apalagi pintu Xpander sebenarnya sudah cukup rigid, sehingga suara midbassnya cukup baik.” Setelah instalasi beres, diiku proses tuning yang menggunakan beberapa alat ukur spesifik. Tapi menurut dia, desain dasbornya sangat mendukung demi mendapat respon suara terbaik. Saat ini, spiker depan digerakkan DSP-Amp Helix P Six. Dengan output DSP (Digital Signal Processor) 6 channel, dimana 6 diantaranya bertenaga 120 wa (6 x 120 wa) diumpan untuk spiker depan. Sedangkan low output 2 channel sisanya, masuk ke amplifier monoblok yang menggerakkan subwoofer. |
Subwoofer Seperti biasa, disimpan di kompartemen belakang, berikut DSP amp Helix P Six dan amplifier Monoblok M15D untuk subwoofernya. Amplifier M15D ini cukup menarik karena dimensinya kecil, namun bertenaga besar, 350 watt! Lebih dari memadai untuk menggerakkan sebuah subwoofer berukuran 8 inci. Ericson mendesain boks subwoofer ported yang dituning untuk 38 Hz. “Tujuannya menambah sensivitas subwoofer, sehingga nada rendah lebih jelas dan bertenaga. Sehingga tak perlu memakai amplifer bertenaga besar.” |
Head unit Head unit bawaan pabrik dirasa kurang memadai untuk kompesi. Dipilihlah unit layar sentuh double din Kenwood DDX 9019S yang popular di kalangan penggemar audio. Salah satunya karena mampu memutar file audio High Resoluon, serta dilengkapi fitur Bluetooth A2DP, yang dapat melakukan hands free calling serta streaming musik langsung dari Smartphone. |
Peralatan Audio yang digunakan : Pilar A Sepasang Cello Tweeter DX13NC/G Rp. 1.600.000 Sepasang Cello Fullrange MC6 Rp. 1.500.000
Pintu Depan Sepasang Cello Midbass HC17 Rp. 1.450.000
Belakang Sebuah Cello Subwoofer W8XL Rp. 1.900.000 Sebuah Helix P Six ( dsp amp ) Rp. 16.800.000 Sebuah Power monoblok M15D Rp. 1.250.000
Dasbor Head unit Kenwood DDX-9019S Rp. 7.750.000 |
APABILA INGIN MENDOWNLOAD ARTICLE INI SILAHKAN KLIK DI SINI